Pengaruhdiferensiasi sosial dan stratifikasi sosial sendiri akan membawa pengaruh dan berbagai konsekuensi dalam kehidupan masyarakat. Orang yang menduduki lapisan masyarakat atas akan memiliki cara hidup yang berbeda daripada orang yang berada pada lapisan masyarakat bawah. Bentuk Mobilitas Sosial – Manusia adalah makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, setiap manusia selalu mengalami yang namanya perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu, maka manusia selalu berupaya untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya. Untuk meningkatkan status sosialnya itulah, cara yang dilakukan salah satunya dengan melakukan mobilitas sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap masyarakat pasti terlibat dengan mobilitas sosial. Biasanya, mobilitas sosial ini digambarkan sebagai suatu perpindahan atau pergerakan yang mampu membawa sebuah perubahan yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Mobilitas sosial merupakan fenomena yang kerap terjadi di kehidupan sosial, makanya tidak hanya terjadi pada individu atau sekelompok orang saja, tetapi semua orang pasti mengalami mobilitas sosial dalam hidupnya tanpa ia sadari. Tapi, apa sebetulnya mobilitas sosial? Grameds pasti sudah tahu kalau mobilitas itu berarti berpindah, bagaimana dengan mobilitas sosial, serta bagaimana juga bentuk mobilitas sosial? Yuk simak ulasan berikut, supaya kamu bisa lebih memahami hal tersebut. Pengertian Mobilitas Sosial1. Soerjono Soekanto2. Robert MZ Lawang3. Horton dan Hunt4. Kimball Young dan Reymond Pitrim A. SorokinBentuk Mobilitas Sosial1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikala. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinkingb. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi1. Mobilitas integrasi2. Mobilitas intragenerasiFaktor Pendorong Mobilitas Sosial1. Faktor individu2. Faktor struktural3. Faktor politik4. Faktor demografi/kependudukan5. Faktor ekonomiFaktor Penghambat Mobilitas Sosial1. Faktor kemiskinan2. Faktor diskriminasi3. Faktor stereotip genderDampak Mobilitas Sosial1. Dampak positif mobilitas sosial2. Dampak negatif mobilitas sosial Pengertian Mobilitas Sosial Secara umum, mobilitas sosial adalah sebuah bentuk perubahan kedudukan masyarakat yang ada di dalam sebuah kelas sosial satu ke kelas sosial lainnya. Pengertian mobilitas sosial berarti sebuah perpindahan individu maupun kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Dalam KBBI, mobilitas sosial diartikan sebagai perubahan kedudukan warga masyarakat kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lain. Berikut ini beberapa definisi Mobilitas Sosial Menurut Ahli. 1. Soerjono Soekanto Mobilitas sosial menurut Soerjono Soekanto adalah pergerakan dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. 2. Robert MZ Lawang Mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan dan dimensinya secara berjenjang. 3. Horton dan Hunt Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. 4. Kimball Young dan Reymond Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial tertentu yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial 5. Pitrim A. Sorokin Pengertian mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut dengan sirkulasi sosial atau social circulation. Sirkulasi sosial ini dapat berupa Lembaga Pendidikan, Lembaga kesehatan, organisasi politik, dan lainnya. Dengan demikian, jika berbicara tentang mobilitas sosial, maka yang dimaksud adalah bentuk perpindahan status dan peranan seseorang atau kelompok orang dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi, atau dari kelas sosial yang tinggi ke kelas sosial yang lebih rendah vertical atau perpindahan kelas sosial dengan derajat yang searah atau horizontal. Mobilitas terbagi menjadi beberapa bentuk. Pembagian bentuk mobilitas sosial ini berdasarkan pada pengaruh tidaknya hasil dari perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Bentuk mobilitas sosial pada dasarnya terbagi menjadi tiga,yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, dan mobilitas sosial antargenerasi. Yuk, simak perjelasannya satu per satu. 1. Bentuk Mobilitas Sosial Vertikal Bentuk mobilitas sosial vertikal maksudnya ialah perpindahan individu atau objek sosial dari kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya dalam posisi yang tidak sederajat. Coba kamu bayangkan, kamu berada di bagian tengah sebuah garis vertikal. Ketika kamu berada di posisi itu, kamu memiliki kesempatan untuk naik ke atas atau turun ke bawah, kan? Nah, begitu juga mobilitas vertikal yang dibedakan menjadi dua macam, yaitu mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah. a. Gerak mobilitas sosial ke bawah Social sinking Adanya proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking tidak hanya terjadi karena pemecatan, kesalahan kerja, penyalahgunaan jabatan maupun hal buruk saja. Akan tetapi, social sinking juga bisa terjadi karena adanya masa pensiun jabatan, mengalami sakit yang menahun, berhalangan melaksanakan sebuah tugas. Contoh gerakan mobilitas sosial ke bawah, yaitu diberhentikan dari pekerjaan karena terbukti korupsi, bisa juga seorang kapten sepak bola berubah menjadi pemain sepak bola biasa, atau seorang staf pemerintahan yang resmi pensiun dari sebuah institusi pemerintahan dan kini ia menghabiskan waktu untuk mengasuh cucu-cucunya. b. Gerak mobilitas sosial ke atas Social climbing Mobilitas sosial vertikal ke atas ini ditandai dengan adanya kenaikan status sosial seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi atau terbentuknya sebuah kelompok baru yang lebih tinggi dari lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya. Gerakan ini memungkinkan individu mengalami kenaikan status yang tidak sederajat dengan statusnya yang sebelumnya, sehingga akan ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kehidupan sebelumnya. Biasanya, individu yang mengalami social climbing memiliki kinerja yang baik. Contohnya guru yang diangkat menjadi kepala sekolah, karyawan biasa yang diangkat menjadi manajer, seorang warga yang diangkat jadi ketua RT. 2. Bentuk Mobilitas Sosial Horizontal Bentuk mobilitas sosial horizontal adalah peralihan atau perpindahan individu, dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lainnya dalam posisi yang sederajat. Kamu sekarang coba bayangkan kembali, jika kamu berada di tengah sebuah garis horizontal. Kalau kamu ada di sana, mau kamu berpindah ke kanan atau ke kiri, pasti kamu akan berada di satu tempat yang sejajar, kan? Nah, sama seperti halnya mobilitas horizontal ini. Biasanya, bentuk mobilitas sosial horizontal ini terjadi pada perpindahan kewarganegaraan, pindah lokasi penugasan yang tanpa mengubah jabatan. Nah, karena perpindahan yang terjadi pada mobilitas ini tidak mengubah strata atau derajat seseorang, maka tidak banyak terjadi perubahan dalam kehidupan sebelumnya. Meski begitu, individu yang mengalami mobilitas ini harus tetap melakukan sebuah penyesuaian serta adaptasi kembali di lingkungan barunya, meskipun pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan yang sama dengan yang biasa ia kerjakan. Contoh bentuk mobilitas sosial horizontal Misalnya, seseorang yang pada awalnya berkewarganegaraan Polandia, kemudian karena adanya suatu hal ia pindah menjadi warga negara lain melalui proses naturalisasi pewarganegaraan. Bentuk peralihan kewarganegaraan seperti ini merupakan proses peralihan kedudukan atau posisi seseorang yang sederajat, sehingga kejadian ini termasuk ke dalam bentuk mobilitas sosial horizontal. Seseorang yang beralih profesi dari pekerjaan di suatu biro jasa tertentu, misalnya biro jasa angkutan, kemudian ia beralih profesi menjadi pelaksana penjualan di suatu perusahaan, maka ini juga disebut dengan mobilitas sosial horizontal. Mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga harus berpindah ke desa lainnya dalam geografis yang sama. Seorang kepala sekolah yang dipindahtugaskan menjadi kepala sekolah di luar kota. Perlu dicatat, bahwa yang terjadi adalah adanya pergeseran sosial seseorang atau sekelompok orang dalam pola-pola kedudukan yang sederajat. 3. Bentuk Mobilitas Antargenerasi Bentuk mobilitas sosial antargenerasi ditandai dengan adanya peningkatan atau perkembangan taraf hidup dalam suatu garis keturunan yang tidak hanya menunjuk pada kedudukan status sosialnya saja, dari status generasi ke generasi berikutnya. Bentuk mobilitas antargenerasi juga bisa dipahami sebagai perbedaan status yang telah dicapai seseorang yang sudah memiliki keluarga sendiri, dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya. Contoh bentuk mobilitas antargenerasi adalah, seseorang yang memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan, setelah dewasa, ia berhasil mendirikan sebuah usaha yang sukses. Karena kesuksesan anak tersebut, maka terjadilah perubahan status social antara orangtuanya dan dirinya sendiri yang bersifat antargenerasi. Selanjutnya, bentuk mobilitas antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1. Mobilitas integrasi Mobilitas integrasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi. Deskripsi dari mobilitas integrasi ini bisa dilihat dari status sosial antara generasi kakek, ayah, dan anak adalah berbeda. Misalnya dalam satu keluarga, kakeknya berprofesi atau bekerja sebagai dokter, sedangkan anaknya bekerja sebagai guru, sedangkan cucunya bekerja sebagai dosen. Atau bisa juga neneknya bekerja sebagai karyawan negeri, lalu anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan cucunya bekerja sebagai seorang pengusaha yang sukses. 2. Mobilitas intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah, ibu, sampai anaknya. Misalnya, dalam satu keluarga, sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai seorang guru. Atau bisa juga, seorang ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga saja, sedangkan anaknya bekerja sebagai dokter. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Setelah kamu mengetahui definisi dari mobilitas sosial, serta bentuk mobilitas sosial, tentu terdapat faktor pendorong yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Berikut beberapa faktor pendorong mobilitas sosial. 1. Faktor individu Mobilitas sosial bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan, karena pada dasarnya manusia lahir memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing. Meski begitu, manusia mempunyai keinginan yang sama untuk mencapai suatu status sosial yang lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, faktor pendidikan dianggap sebagai social elevator atau sarana yang bisa membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan juga mampu meningkatkan status sosialnya di masyarakat. 2. Faktor struktural Faktor struktural berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk bisa menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk ia memperolehnya. Di Indonesia, kesempatan untuk menempati suatu posisi dengan faktor struktural ini sangat besar. Banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menempati jabatan yang lebih tinggi. 3. Faktor politik Faktor pendorong lainnya, yaitu faktor politik. Faktor politik bisa menjadi pemicu mobilitas sosial karena adanya situasi politik pada suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Biasanya, seseorang meninggalkan wilayah yang ia tinggali tersebut demi memperoleh jaminan keamanan. 4. Faktor demografi/kependudukan Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik BPS jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu mengalami pertambahan dari waktu ke waktu. Faktor ini mengacu pada bertambahnya jumlah serta kepadatan penduduk dalam suatu wilayah tertentu. Pertambahan itu berdampak pada sempitnya lahan pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, serta kualitas lingkungan yang menjadi buruk. Masalah itulah yang bisa memicu seseorang untuk melakukan migrasi ke wilayah yang dirasa lebih baik oleh mereka. 5. Faktor ekonomi Kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. kondisi ekonomi yang baik akan membuat masyarakat mudah dalam memperoleh modal, pendidikan, serta kesempatan yang lebih baik lainnya. Akan tetapi, kalau kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakat di dalamnya akan memiliki pendapatan yang rendah atau terbatas, sehingga mereka sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya pun tidak akan bisa terjadi. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Dalam mendorong terjadinya mobilitas sosial, tidak hanya faktor pendorong saja yang terjadi, tetapi ada juga faktor yang bisa menghambat, yang bisa menyebabkan beberapa dampak terjadi. Saat faktor penghambat muncul, maka akan sulit bagi masyarakat untuk bisa melakukan mobilitas sosial dengan baik. 1. Faktor kemiskinan Masyarakat yang mengalami kemiskinan, bahkan merasa kesulitan dalam mencari penghasilan juga otomatis akan sulit untuk bisa mencapai status tertentu. Biasanya, penyebab terjadinya faktor kemiskinan adalah adanya tingkat pendidikan yang rendah. Saat tingkat pendidikan di suatu lingkungan masyarakat rendah, maka sumber daya manusia di tempat itu juga rendah. Sehingga tidak ada lagi upaya yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan atau memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dan akhirnya mereka akan terbatas dalam mendapatkan pekerjaan. 2. Faktor diskriminasi Faktor ini terkadang sering diabaikan, namun nyatanya mobilitas sosial bisa sangat terhambat ketika adanya diskriminasi. Faktor diskriminasi ini adalah sikap yang membedakan perlakuan terhadap sesama karena adanya perbedaan, yaitu suku, agama, ras, dan golongan. Biasanya, faktor yang membedakan ini sangatlah berdampak besar dan bisa mengakibatkan konflik yang kemudian bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. 3. Faktor stereotip gender Faktor ini adalah faktor yang membeda-bedakan jenis kelamin atau posisi sosial antara laki-laki dengan perempuan. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan derajat perempuan. Hal ini yang bisa menghambat terjadinya mobilitas sosial. Membeda-bedakan gender juga akan menghalangi seseorang untuk mampu berprestasi, karena stereotip status sosial yang dinilai berbeda, maka menghalangi seseorang untuk melakukan upaya dan melakukan mobilitas sosial agar bisa mendapat status sosial yang lebih baik. Dampak Mobilitas Sosial Terjadinya mobilitas sosial tentunya memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Ada dua dampak yang bisa saja terjadi, yaitu dampak positif dan dampak negatif. 1. Dampak positif mobilitas sosial Dampak positif dari terjadinya mobilitas sosial adalah dampak yang menguntungkan serta memberi manfaat bagi orang yang melakukan mobilitas sosial. dampak positif ini mampu mendorong seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik. Beberapa dampak positif dari mobilitas sosial adalah meningkatkan integrasi sosial seseorang atau suatu masyarakat. Terjadinya perubahan sosial tentunya memiliki respon yang berbeda-beda, ada yang menanggapinya sebagai sebuah tantangan, ada pula yang menanggapinya sebagai bentuk penerimaan yang akhirnya berpengaruh pada integritas di masyarakat. 2. Dampak negatif mobilitas sosial Tak bisa dipungkiri kalau mobilitas sosial pasti memiliki dampak negatifnya. Salah satunya timbul konflik-konflik sosial. konflik sosial ini bisa saja terjadi karena persaingan antar individu ataupun kelompok untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi yang berujung pada konflik. Dampak lainnya adakah resiko terjadinya gangguan psikologis. Tidak sedikit orang yang mengalami kegelisahan saat kehilangan jabatannya dan menyebabkan terjadinya gangguan psikologis. Bahkan bisa juga mebahayakan dirinya sendiri jika menjadi stres yang berkepanjangan. Nah, itulah penjelasan mengenai bentuk mobilitas sosial dan hal terkait mobilitas sosial lainnya. Grameds bisa membaca buku-buku sosiologi agar bisa lebih memahami tentang mobilitas sosial. Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar Grameds bisa mmeiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Nurul Ismi Humairoh BACA JUGA Pengertian Mobilitas Sosial Teori, Bentuk, Faktor Pengaruh Social Sinking Pengertian, Dampak Psikologis, dan Contoh Struktur Sosial di Masyarakat Klasifikasi, Jenis, Fungsi, & Unsur Ciri-Ciri, Unsur, dan Bentuk Struktur Sosial Pengertian dan Contoh Manusia Sebagai Makhluk Sosial Pengertian Dinamika Kelompok Sosial, Faktor, dan Aspeknya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Dampaksosial adalah dampak-dampak yang mencakup semua konsekuensi sosial dan budaya atas suatu kelompok manusia tertentu yang diakibatkan setiap tindakan publik atau swasta yang mengubah cara-cara bagaimana orang menjalani kehidupan, bekerja, bermain, berhubungan satu sama lain, mengupayakan pemenuhan kebutuhan hidup mereka, dan secara umum
– Setiap manusia melakukan mobilitas sosial demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dalam mobilitas sosial tentunya terdapat sebuah persaingan. Misalnya, untuk memperoleh jabatan dalam suatu perusahaan, maka seseorang harus bersaing dengan anggota yang lain. Persaingan ini yang seringkali menimbulkan gesekan atau juga dengan mobilitas sosial. Ketika ada seseorang yang tidak siap dengan adanya mobilitas sosial, dapat memicu terjadinya konflik. Munculnya konflik merupakan konsekuensi dari adanya mobilitas sosial. Konflik sebagai dampak mobilitas sosial Dalam buku Konflik dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, dan Penelitian 2010 karya Wirawan B. Ilyas, konflik didefinisikan sebagai perbedaan persepsi mengenai kepentingan, terjadi ketika tidak terlihat adanya alternatif. Baca juga Definisi dan Jenis Mobilitas SosialSelama masih ada perbedaan, konflik tidak dapat dihindari dan selalu terjadi. Secara sederhana, ada empat jenis konflik yang sering terjadi. Berikut penjelasannya Konflik antakelas sosial Dalam struktur kehidupan masyarakat, terdapat kelas-kelas sosial atau disebut stratifikasi sosial. Ketika terjadi perbedaaan kepentingan antar kelas sosial, akan memicu terjadinya konflik. Contohnya konflik antara buruh dan pemimpin perusahaan. Konflik antarkelompok sosial Kelompok sosial merupakan dampak dari terjadinya mobilitas sosial. Kelompok baru terbentuk karena adanya mobilitas vertikal dan horizontal. Contohnya konflik antar partai saat terjadinya pemilu. Konflik antargenerasi Dilansir Setiap periode waktu tertentu pasti akan diisi oleh generasi yang berbeda. Nilai dan norma pun juga akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Baca juga Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Mobilitassosial dalam kehidupan masyarakat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Penyebab terjadinya mobilitas sosial karena adanya perbedaan sumber kehidupan masyarakat, akibatnya? Terjadinya peruahan struktur sosial masyarakat Kemajuan sosial ekonomi masyarakat Interaksi sosial yang semakin intensif Terjadinya modernisasi masyarakat Terjadinya perpindahan
Mobilitas sosial adalah perubahan status sosial baik naik atau turun. Banyak pengertian dari ahli dan faktor penyebabnya yang mengakibatkan banyaknya bentuk dan dampak mobilitas sosial baik positif maupun negatif. Dalam kehidupan sosial, setiap masyarakat pasti terlibat mobilitas sosial. Biasanya mobilitas sosial digambarkan sebagai suatu perpindahan baik dari satu tempat ke tempat lain, atau perpindahan lainnya, misalnya dari jabatan satu ke jabatan lain. Pengertian mobilitas sosial ini kemudian dijadikan sebuah kebiasaan atau aktivitas yang umum dilakukan masyarakat. Pengertian mobilitas sosial ini merupakan fenomena sosial yang kerap terjadi di kehidupan sosial. Pengertian mobilitas sosial dan mobilitas lainnya merupakan suatu gerakan atau perpindahan yang dapat menimbulkan perubahan dan sosial merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Perpindahan pada pengertian mobilitas sosial biasanya berpindah ke sesuatu yang lebih baik, tapi tak bisa dipungkiri, mobilitas sosial ini bisa dialami ke jenjang yang lebih rendah atau tetap sederajat. Lalu apa sebenarnya pengertian mobilitas sosial ini? Daftar Isi 1Pengertian Mobilitas SosialPengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli1. Indera Ratna Irawati2. Kimball Young dan Raymond W. Mack3. Anthony Giddens4. Paul B Horton dan Chester L Hunt5. Pitirim A. Sorokin6. Soerjono Soekanto7. William Kornblum8. Michael S. Bassis9. H. Edward Ransford10. Robert LawangBentuk Mobilitas Sosial1. Mobilitas Sosial Vertikal2. Mobilitas Sosial Horizontal3. Mobilitas AntargenerasiFaktor Pendorong Mobilitas Sosial1. Faktor Struktural2. Faktor Individu3. Faktor Ekonomi4. Faktor Politik5. Faktor KependudukanFaktor Penghambat Mobilitas Sosial1. Faktor Diskriminasi2. Faktor Kemiskinan3. Faktor Stereotip GenderDampak Mobilitas Sosial1. Dampak Positif dari Mobilitas Sosial2. Dampak Negatif dari Mobilitas SosialContoh Mobilitas Sosial1. Contoh mobilitas sosial vertikal2. Contoh mobilitas sosial horizontal3. Contoh mobilitas sosial antargenerasi Secara umum, pengertian mobilitas sosial merupakan adanya perubahan kedudukan warga masyarakat di dalam sebuah kelas sosial yang satu ke kelas sosial yang lainnya. Pengertian mobilitas sosial berarti perpindahan individu, keluarga, atau kelompok melalui sistem hierarki atau stratifikasi sosial. Pengertian mobilitas sosial juga disebut sebagai gerak sosial yang didefinisikan tentang perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Baca tentang dinamika sosial sebelum lanjut Pengertian Dinamika Sosial Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli Selain pengertian mobilitas sosial secara umum, para ahli juga mengungkapkan pengertian mobilitas sosial menurut pendapat mereka masing-masing. Berikut ini pengertian mobilitas sosial menurut pendapat para ahli. 1. Indera Ratna Irawati Menurut Indera Ratna Irawati dalam bukunya Stratifikasi dan Mobilitas Sosial 2016 mobilitas sosial merupakan perubahan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Bisa juga individu tersebut hanya berpindah peran saja tanpa mengalami perubahan kedudukan atau status sosialnya. 2. Kimball Young dan Raymond W. Mack Kimball Young dan Raymond W Mack mengungkapkan bahwa pengertian mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial. Misalnya seorang pedagang baju beralih menjadi pedagang toko kelontong atau seorang ayah yang berpindah kerja ke kota lain agar mendapat jabatan yang lebih tinggi. 3. Anthony Giddens Anthony Giddens memiliki pendapat bahwa pengertian mobilitas sosial adalah gerakan dari orang perorang dan kelompok ke kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. Menurut Giddens, seorang sosiolog berkebangsaan Inggris dianggap sebagai salah satu kontributor dalam pengembangan ilmu sosiologi modern. 4. Paul B Horton dan Chester L Hunt Paul B Horton dan Chester L Hunt mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. 5. Pitirim A. Sorokin Menurut Pitirim A. Sorokin, pengertian mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial atau social circulation. Sirkulasi sosial dapat berupa lembaga pendidikan, organisasi politik, lembaga kesehatan, dan lain sebagainya. 6. Soerjono Soekanto Soerjono Soekanto mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian mobilitas sosial adalah gerak dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. Yang harus diingat adalah seseorang tidak akan dapat berpindah ke posisi yang lebih baik jika memang tidak ada posisi yang diperuntukkan baginya. Selain itu, dalam rangka perpindahan posisi ke yang lebih baik harus memiliki karakteristik dan kemampuan memasuki status sosial tersebut. 7. William Kornblum Pengertian mobilitas sosial menurut William Kornblum merupakan perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. 8. Michael S. Bassis Michael S. Bassis mengungkapkan bahwa pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan sosio ekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat. 9. H. Edward Ransford Menurut H. Edward Ransford, pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hierarki. 10. Robert Lawang Robert Lawang mengungkapkan pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya. Rekomendasi Buku Ilmu Sosiologi Dapatkan Buku-Buku Sosiologi di Buku Sosiologi Bentuk Mobilitas Sosial Mobilitas sosial dibagi menjadi beberapa bentuk. Tentu saja pembagian bentuk mobilitas sosial didasarkan pada pengaruh tidaknya hasil perpindahan status sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Pada dasarnya, bentuk mobilitas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal, dan mobilitas antargenerasi. 1. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial vertikal ke bawah. Artinya, terdapat perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Oleh sebab itu, mobilitas vertikal ini merupakan perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya. a. Social Climbing Pengertian mobilitas sosial vertikal yakni social climbing ditandai dengan naiknya status sosial seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya. b. Social Sinking Proses penurunan status atau kedudukan sosial seseorang dari social sinking ini biasanya dari atas ke bawah. Alasan terjadinya social sinking ini adalah terjadinya masa pensiun, turun jabatan, dipecat atau diberhentikan kerja, berhalangan melaksanakan tugas, dan lain sebagainya. 2. Mobilitas Sosial Horizontal Pengertian mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau suatu kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi pada perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa mengubah jabatan, dan lain sebagainya. 3. Mobilitas Antargenerasi Mobilitas sosial ketiga yang bisa terjadi adalah pengertian mobilitas sosial karena terjadinya atau adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda pada individu dan kelompok dalam dua generasi yang berbeda. Ada dua jenis mobilitas antargenerasi, yakni a. Mobilitas intergenerasi. Mobilitas intergenerasi merupakan perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek neneknya hingga ke cucu-cucunya. b. Mobilitas intragenerasi. Pengertian mobilitas sosial intragenerasi ini merupakan perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, misalnya dari ayah ibu hingga ke anak-anaknya. Bentuk mobilitas sosial Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Setelah mengetahui pengertian mobilitas sosial dan juga bentuk mobilitas sosial yang ada, tentu saja dalam terjadinya mobilitas sosial, terdapat faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Beberapa faktor pendorong mobilitas sosialnya akan dijelaskan di bawah ini. 1. Faktor Struktural Faktor struktural pada mobilitas sosial ini berkaitan dengan kesempatan seseorang untuk dapat menempati sebuah kedudukan serta kemudahan untuk memperolehnya. Di Indonesia, kesempatan untuk menempati atau adanya pengaruh faktor struktural ini cukup besar. Banyak orang memiliki kesempatan menempati jabatan yang lebih tinggi. 2. Faktor Individu Selain faktor struktural, terjadinya mobilitas sosial ini juga bisa disebabkan karena adanya faktor individu. Faktor individu ini bisa dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan karena manusia lahir dengan sifat dan ciri khas masing-masing. Meski demikian, manusia memiliki keinginan yang sama untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi. Di Indonesia, faktor pendidikan masih dianggap sebagai social elevator atau dijadikan sebagai sarana yang dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang berkualitas dan dapat meningkatkan status sosialnya di masyarakat. 3. Faktor Ekonomi Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial lainnya adalah faktor ekonomi. Baik di Indonesia maupun di negara mana saja, kondisi ekonomi akan sangat mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan yang lebih baik lainnya. Akan tetapi jika kondisi ekonomi di suatu negara buruk, maka masyarakatnya akan memiliki pendapatan rendah atau terbatas sehingga sangat sulit untuk masyarakat dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan mobilitas sosialnya tidak akan bisa terjadi. 4. Faktor Politik Faktor pendorong lainnya yakni faktor politik. Faktor politik menjadi pendorong mobilitas sosial karena situasi politik dari suatu negara yang stabil atau tidak akan memengaruhi kondisi keamanannya, tentu ada hubungannya dengan ketersediaan dan kemudahan dalam menjalankan aktivitas bahkan pekerjaan. 5. Faktor Kependudukan Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial terakhir adalah faktor kependudukan. Faktor kependudukan ini akan bertambah dari waktu ke waktu. Sayangnya, pertambahan tersebut bisa mempersempit lahan permukiman dan bisa meningkatkan kemiskinan. Sehingga besar kecilnya faktor kependudukan dinilai jadi faktor utama terjadinya mobilitas sosial. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Selain adanya faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, pengertian mobilitas sosial ini juga bisa memiliki penghambat yang menyebabkan beberapa dampak akan terjadi. Ketika faktor penghambat ini muncul, aka akan sulit bagi masyarakat dapat melakukan mobilitas sosial yang baik. 1. Faktor Diskriminasi Meski faktor ini kerap diabaikan, nyatanya mobilitas sosial sangat terhambat ketika terjadi faktor diskriminasi. Faktor diskriminasi ini merupakan sikap yang membedakan perlakuan terhadap sesama karena adanya perbedaan diantaranya suku, ras, agama, dan golongan. Biasanya, faktor yang membedakan ini sangat berdampak besar dan mengakibatkan konflik yang kemudian menghambat mobilitas sosial. 2. Faktor Kemiskinan Sama halnya dengan diskriminasi, faktor kemiskinan juga mampu menghambat terjadinya mobilitas sosial. Masyarakat yang mengalami kemiskinan bahkan kesulitan mencari penghasilan juga otomatis akan sulit untuk mencapai status tertentu. Biasanya penyebab terjadinya faktor kemiskinan ini adalah tingkat pendidikan yang rendah. Ketika tingkat pendidikan di lingkungan masyarakat tersebut rendah, maka sumber daya manusia di tempat tersebut juga rendah sehingga tidak adanya upaya untuk mendapatkan atau memiliki kemampuan untuk bersaing dan akhirnya mereka akan terbatas dalam mendapatkan pekerjaan. 3. Faktor Stereotip Gender Faktor penghambat pengertian mobilitas sosial selanjutnya adalah karakteristik yang membeda-bedakan jenis kelamin atau posisi sosial antara laki-laki dan perempuan. Banyak yang beranggapan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal ini menjadikan mobilitas sosial juga terhambat. Membedakan gender akan menghalangi seseorang untuk dapat berprestasi karena stereotip status sosial yang dinilai berbeda sehingga menghalangi seseorang untuk melakukan upaya dan melakukan mobilitas sosial agar mendapat status sosial yang lebih baik. Rekomendasi Buku Ilmu Sosiologi Dapatkan Buku-Buku Sosiologi di Buku Sosiologi Dampak Mobilitas Sosial Terjadinya mobilitas sosial tentu memiliki dampak bagi masyarakat secara luas. Ada dua dampak yang mungkin terjadi, yang pertama dampak positif dan yang kedua dampak negatif. 1. Dampak Positif dari Mobilitas Sosial Terjadinya mobilitas sosial bisa berdampak positif bagi masyarakat sebagai pendorong sekaligus dapat mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih perubahan yang disertai dampak positif ini terjadi apabila adanya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah memperbaiki kualitas mobilitas sosial juga berdampak positif bagi peningkatan integritas sosial seseorang atau suatu masyarakat. Terjadinya perubahan sosial yang terjadi tentunya mendapat respons yang berbeda-beda, baik ditanggapi sebagai sebuah tantangan, atau ada pula yang merespons sebagai bentuk penerimaan yang berpengaruh pada integrasi pada masyarakat. 2. Dampak Negatif dari Mobilitas Sosial Meski terjadinya perubahan sosial karena mobilitas sosial memiliki dampak positif, tak bisa dipungkiri pasti ada dampak negatif yang satunya timbulnya konflik-konflik sosial. Konflik sosial bisa terjadi karena adanya mobilitas sosial ketika salah satu perjuangan seseorang atau kelompok mendapatkan posisi yang lebih tinggi memunculkan persaingan yang berujung lainnya adalah risiko terjadinya gangguan psikologis. Tidak sedikit orang justru mengalami kegelisahan ketika kehilangan jabatan atau jabatannya menurun dan menyebabkan gangguan psikologis. Bahkan hal tersebut bisa membahayakan dirinya sendiri ketika kegelisahan tersebut menjadi stres berkepanjangan. Dalam gangguan psikologis ini, gangguan stres yang berkepanjangan bisa menimbulkan penyakit psikis maupun fisik, terlebih ketika seseorang individu atau kelompok sosial tidak memiliki kemauan atau tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik. Baca lebih mendalam tentang Kesenjangan Sosial Contoh Mobilitas Sosial Agar dapat memahami bagaimana mobilitas sosial dalam suatu masyarakat yang lahir dari pengertian mobilitas sosial, berikut ini adalah contoh mobilitas sosial sesuai dengan bentuk mobilitasnya. 1. Contoh mobilitas sosial vertikal a. Mobilitas sosial vertikal ke atas atau yang disebut social climbing contohnya ketika seorang karyawan di suatu perusahaan memiliki kinerja dan capaian yang baik terhadap pekerjaannya. Ia mendapat kesempatan untuk diangkat menjadi kepala bagian, kemudian naik lagi ke manajer, sampai menempati posisi terbaik atau teratas di suatu perusahaan. Contoh lain dari mobilitas sosial vertikal ke atas atau social climbing ini biasanya adalah perubahan menuju kesuksesan. b. Mobilitas sosial vertikal ke bawah atau yang disebut social sinking contohnya ketika seorang pejabat menyalahgunakan wewenangnya selama menjabat dan akhirnya ia harus menelan pil pahit yakni mendapat hukuman dengan diturunkannya pangkat atau jabatannya. Contoh lain dari mobilitas sosial vertikal ke bawah atau social sinking ini biasanya seseorang yang mengalami ketidakberuntungan karena jabatan atau status sosialnya turun karena berbagai alasan. 2. Contoh mobilitas sosial horizontal Berbeda halnya dengan mobilitas sosial vertikal yang mengalami perubahan status sosial, contoh mobilitas sosial horizontal ini misalnya seorang kepala dinas dimutasi ke dinas lainnya untuk menempati jabatan yang sama yakni sama-sama kepala dinas. 3. Contoh mobilitas sosial antargenerasi Mobilitas sosial biasanya juga terjadi di dalam konteks antargenerasi. Biasanya hal ini terjadi saat anak-anak bisa mencapai status sosial yang lebih tinggi dibandingkan leluhurnya. Contoh yang mungkin terjadi pada mobilitas sosial antargenerasi ketika seorang anak yang lahir di keluarga petani berhasil menjadi seorang pengusaha di kota besar, sementara ayah ibu, bahkan nenek dan kakeknya masih menjadi petani di desa. Pertanyaan Umum Mobilitas Sosial Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial ?Mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan warga masyarakat dalam sebuah kelas sosial dari satu kelas ke kelas sosial yang lainnya. Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?Sebab, faktor ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan yang lebih baik lainnya. Baca artikel terkait lainnya tentang sosial di Blog Toko Buku Online Deepublish Apa itu integrasi sosial?Pengertian Interaksi SosialPerubahan Sosial BudayaPengertian Pluralisme
Adapunyang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimanakah Teori Maslow dan Teori Herzberg terhadap motivasi organisasi. 2. Bagaimanakah dampak kepemimpinan dan perilaku manusia dalam organisasi dan Keberadaan / Keterkaitan / Growth (ERG) dalam organisasi. Bisa diamati secara real dalam kehidupan masyarakat kita termasuk
Halo, Sobat Zenius! Elo pernah gak menemukan kejadian di mana orang tua atau kerabat elo mengalami kenaikan jabatan di tempat kerjanya? Atau bahkan ada yang mengalami PHK putus hubungan kerja dan menjadi pengangguran? Nah, contoh kejadian tersebut akan elo pelajari lebih lanjut dalam materi mobilitas sosial pelajaran Sosiologi kelas 11. Lantas, apa yang dimaksud mobilitas sosial? Apakah hanya sebatas perpindahan jabatan dan lingkupnya hanya mengenai pekerjaan? Apa saja bentuk mobilitas sosial dan contohnya? Supaya nggak makin bingung, yuk, langsung aja kita pahami bersama penjelasan berikut ini! Ilustrasi mobilitas sosial sumber gambar Pengertian Mobilitas SosialBentuk Mobilitas SosialFaktor Pendorong Mobilitas SosialFaktor Penghambat Mobilitas SosialDampak Mobilitas Sosial Untuk memulai materi mobilitas sosial kali ini, tentu elo harus paham terlebih dahulu pengertiannya. Nah gue akan jelaskan apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial. Kalau dilihat dari namanya, berarti ada perpindahan di sana, iya ggak sih? Mobilitas sosial memang dipandang sebagai suatu gerakan di dalam struktur sosial. Nah loh, elo udah belajar tentang struktur sosial kan? Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial yang dimiliki individu atau kelompok masyarakat ke status sosial lainnya. Nah, perpindahan tersebut bisa vertikal naik-turun atau horizontal sejajar. Lebih lanjut lagi akan kita bahas di bentuk dari konsep ini. Nah, sebelum berlanjut ke pembahasan bentuk mobilitas sosial, gue mau ngasih tahu ke elo kalau aplikasi Zenius bisa di-download secara gratis di Play Store, App Store, dan App Gallery, lho! Lewat aplikasi, Sobat Zenius bisa menikmati sepuasnya fitur-fitur untuk belajar, seperti video materi pembelajaran, contoh soal dan pembahasan, ZenBot yang batu elo menyelesaikan soal Fisika, Kimia, dan Matematika hingga simulasi ujian try out. Menarik, kan? Tunggu apa lagi, download sekarang dengan klik banner di bawah ini! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga! Bentuk Mobilitas Sosial Sebelumnya, gue udah menyinggung kalau dalam materi mobilitas sosial ada yang namanya mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh seorang sosiolog berkebangsaan Rusia, Pitirim Sorokin. Namun, perlu elo ketahui juga bahwa ada 3 bentuk mobilitas lainnya, yaitu mobilitas antargenerasi, mobilitas intragenerasi, dan mobilitas geografis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. Mobilitas Vertikal Bentuk yang pertama adalah mobilitas vertikal. Lalu, apa yang dimaksud dengan mobilitas vertikal? Mobilitas vertikal adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan lainnya secara tidak sejajar. Selanjutnya, mobilitas bentuk ini dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal naik dan mobilitas vertikal turun. Mobilitas vertikal naik social climbing ditandai dengan masuknya individu atau kelompok yang memiliki kedudukan sosial rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial yang dipengaruhi oleh faktor konflik kelas adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan setelah lulus SMA daripada menikah terlebih dahulu. Contoh mobilitas vertikal turun adalah seseorang yang udah kerja, namun karena masalah satu dan lain hal, sehingga ia di-PHK dan menjadi pengangguran. Mobilitas Horizontal Bentuk kedua adalah mobilitas horizontal. Lalu, apa pengertian mobilitas horizontal? Mobilitas horizontal adalah perpindahan suatu individu atau kelompok ke kelompok sosial lainnya yang sejajar atau sederajat. Jadi, nggak ada tuh yang namanya perubahan derajat kedudukan, karena derajatnya masih sama atau setara, guys. Apa contoh mobilitas sosial horizontal? Gini deh, elo pernah dengar ada bidan atau dokter yang dipindahtugaskan dari daerah perkotaan ke pedesaan atau sebaliknya nggak? Nah, bidan atau dokter tersebut mengalami mobilitas horizontal, karena tidak mengubah status atau kedudukan sosialnya. Mobilitas Antargenerasi Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status atau kedudukan sosial antara satu individu atau kelompok dengan generasi yang berbeda. Dalam mobilitas bentuk ini, dapat terjadi gerakan naik maupun turun. Contohnya, seorang anak petani berhasil menjadi seorang dokter yang sukses dan terkenal. Hal ini menyebabkan adanya perubahan status sosial antara dua generasi, yaitu orang tua dan anaknya. Mobilitas Intragenerasi Mobilitas intragenerasi merupakan perubahan atau perpindahan status atau kedudukan dalam satu generasi yang sama. Sama seperti mobilitas antargenerasi, bentuk mobilitas ini juga bisa bergerak naik atau turun. Contohnya adalah Andi pernah menjadi seorang barista di suatu kafe dan karena keahliannya dalam meracik minuman, ia akhirnya membuka kafe sendiri dan berakhir menjadi pengusaha terkenal. Mobilitas Geografis Bentuk mobilitas yang terakhir adalah mobilitas geografis yang berarti perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Hal ini dapat terjadi ketika adanya transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas bentuk ini juga dapat membuat seseorang mengalami perubahan status atau kedudukan sosial bergerak naik maupun turun. Contoh dari mobilitas geografis adalah keluarga Pak Toni melakukan transmigrasi ke Kalimantan. Setelah beberapa tahun, Pak Toni berhasil memiliki kebun kelapa sawit yang sangat luas. Oke, Sobat Zenius, setelah mempelajari pengertian serta bentuk-bentuknya, selanjutnya gue akan membahas mengenai faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial. Check it out! Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial yang perlu elo ketahui. Apa saja faktor-faktornya? Berikut penjelasannya. Situasi Politik Wah, sangat mengejutkan! Ternyata situasi politik bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Maksudnya situasi politik itu apa sih? Contohnya adalah ketika seorang presiden atau raja yang telah memimpin selama puluhan tahun, kemudian tergantikan oleh orang lain. Tentu jajaran-jajaran dalam struktur pemerintahan tersebut juga berubah kan? Seperti seseorang yang awalnya hanya rakyat biasa, tiba-tiba naik jabatan dan berada pada struktur sosial yang lebih tinggi. Sedangkan, presiden tersebut akan menjadi rakyat biasa setelah lengser. Ekspansi Teritorial dan Perpindahan Penduduk Hmmm… istilah apa lagi ini? Ekspansi teritorial kalau diartikan adalah perluasan wilayah atau jangkauan. Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan adanya fleksibilitas struktur sosial, khususnya dalam hal stratifikasi dan mobilitas sosial. Contohnya adalah transmigrasi dan perkembangan kota. Tingkat Kelahiran Natalitas Kelahiran ternyata juga bisa menjadi faktor pendorong mobilitas sosial. Seperti apa contohnya? Coba elo bandingkan antara negara maju contoh Jepang dengan negara berkembang contoh Indonesia. Di antara kedua negara tersebut, manakah yang memiliki tingkat kelahiran tinggi? Yap, betul, Indonesia. Semakin tinggi tingkat kelahiran dari kalangan status sosial rendah, maka akan semakin sulit untuk meningkatkan kelas/status sosialnya. Kesulitan tersebut dikarenakan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan pada tingkat kehidupan dengan status sosial rendah. Sedangkan, mereka yang berasal dari negara maju cenderung akan membatasi tingkat kelahiran, dengan begitu akan tercipta kevakuman sosial yang membuat mereka lebih mudah untuk melakukan mobilitas sosial. Kualitas Individu Kualitas individu dapat menjadi salah satu faktor pendorong karena biasanya individu tersebut tidak puas dengan status sosial mereka miliki. Sehingga, mereka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan demi mencapai status dan kedudukan sosial yang lebih tinggi. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Selain faktor pendorong, elo juga akan mempelajari mengenai faktor penghambat mobilitas sosial. Apa aja kira-kira faktor penghambatnya? Diskriminasi Salah satu faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial adalah diskriminasi. Elo pasti udah gak asing dong mendengar tentang istilah diskriminasi? Yap, suatu sikap yang membeda-bedakan perlakuan antara sesama anggota masyarakat. Dengan adanya diskriminasi, maka mobilitas sosial dapat terhambat. Contohnya, adanya diskriminasi dari suatu perusahaan terhadap suku, agama, atau ras tertentu. Hal ini akan menghambat mobilitas dari orang-orang yang terdiskriminasi tersebut untuk mendapatkan pekerjaan di sana. Tentu saja hal itu tidak baik karena bisa menimbulkan konflik. Stereotype Gender Faktor penghambat selanjutnya adalah gender. Misalnya, ketika ada perempuan akan melakukan pekerjaan yang mayoritas dipegang oleh kaum lelaki, kemudian ada yang bilang “ah udah lah, elo cewek gak akan bisa ngelakuin pekerjaan ini, pekerjaan ini cocoknya buat cowok”. Nah, stereotype semacam itu akan menghambat perempuan untuk bisa menempati derajat sosial yang lebih tinggi. Kemiskinan Faktor penghambat yang terakhir adalah kemiskinan. Tingkat pendidikan yang rendah akan berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusianya. Kemampuan untuk bersaing dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan sulit dan terbatas, sehingga mobilitasnya untuk menempati status sosial yang lebih tinggi juga akan terhambat. Dampak Mobilitas Sosial Saat belajar materi mobilitas sosial, elo akan mengetahui apa saja dampak positif dan negatifnya. Berikut gue jelaskan lebih lanjutnya mengenai dampaknya. Dampak Positif Terjadinya mobilitas sosial menyebabkan adanya perubahan terhadap keadaan sosial seperti gaya hidup, pola pikir, nilai, dan norma dari masyarakat. Sehingga akan terjadi peningkatan integrasi sosial masyarakat. Mobilitas sosial dapat mempercepat terjadinya perubahan sosial yang lebih baik. Hal ini dikarenakan saat seseorang melakukan mobilitas sosial, kehidupannya akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jadi, semakin positif lingkungan yang ditinggali semakin baik perubahan sosial yang terjadi. Dampak Negatif Mobilitas sosial dapat menimbulkan konflik antar masyarakat. Konflik yang bisa terjadi adalah adanya persaingan yang tidak sehat, penolakan, pertentangan antar individu maupun kelompok saat mereka mencoba meraih posisi sosial yang lebih terjadi mobilitas sosial, orang-orang akan berusaha untuk mencapai posisi sosial yang mereka inginkan. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental atau psikologis seseorang karena mereka merasa terlalu cemas, takut, dan gelisah akan posisi yang mereka dan orang lain miliki. Sobat Zenius, itulah rangkuman materi mobilitas sosial pelajaran Sosiologi kelas 11. Kalau elo masih bingung dan ada pertanyaan, boleh kok tanya-tanya di kolom komentar di bawah. Elo juga bisa mempelajari tentang materi ini lebih dalam lagi melalui video pembelajaran dari ZenTutor. Lewat video materi, elo bisa belajar banyak hal, ditambah ada contoh soal dan pembahasannya juga. Yuk, klik banner di bawah ini buat belajar dari sekarang! Selain itu, elo juga bisa mengasah otak dengan belajar ribuan contoh soal serta pembahasannya dari semua mata pelajaran. Elo bisa dapetin itu lewat paket Aktiva dari Zenius. Nggak cuman itu, elo juga bisa ikutan try out ujian sekolah, live class bareng tutor Zenius per minggunya, hingga akses ribuan video premium. Yuk, berlangganan paket belajar Zenius dari sekarang! Baca Juga Artikel Lainnya Materi Nilai dan Norma Sosialisasi Belajar Sosiologi Buat Apa? Originally published March 23, 2021 Updated by Ni Kadek Namiani Tiara Putri & Maulana Adieb
Konsekuensidari Mobilitas Sosial. Mobilitas sosial atau gerak sosial didefinisikan perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. (shutterstock.com) Setiap manusia melakukan mobilitas sosial demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dalam mobilitas sosial tentunya terdapat sebuah
Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi mobilitas sosial. Foto freepikMobilitas sosial adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok dalam tatanan kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya ditandai dengan perubahan baik dari segi perilaku atau interaksi seseorang, secara pibadi maupun dari mobilitas sosial misalnya seorang pelajar SMA setelah lulus kemudian belajar ke universitas atau seorang pengangguran yang akhirnya mendapatkan pekerjaan. Bisa juga seorang Gubernur yang kemudian menjadi mobilitas sosial ini tentu memberikan dampak bagi masyarakat baik positif maupun negatif. Agar lebih memahaminya, simak uraian berikut. Dampak PositifBerikut dampak positif dari mobilitas sosialMeningkatkan integrasi sosial. Mobilitas sosial yang terjadi di masyarakat menyebabkan perubahan keadaan sosial, baik dari gaya hidup maupun pola tingkat perubahan sosial. Perubahan tingkat sosial yang terjadi ke arah yang lebih baik akan mempengaruhi pola pikir, gaya hidup serta mata pencehariannya menjadi lebih baik pula. Mendorong seseorang untuk lebih maju. Melihat orang lain yang melakukan mobilitas sosial, kita akan terdorong untuk lebih maju dengan meningkatkan kemampuan agar dapat bersaing dengan orang kesejahteraan hidup. Perubahan tingkat sosial yang terjadi ke arah yang lebih baik perlahan akan meningkatkan kesejahteraan hidup mobilitas sosial. Foto freepikDampak Negatif Mobilitas SosialTerjadinya konflik. Ketegangan dapat timbul akibat adanya penolakan terhadap mobilitas sosial yang terjadi pada orang psikologis. Kondisi ini terjadi karena ketakutan dan kecemasan akibat melihat mobilitas sosial orang lain secara berlarut-larut. Munculnya keretakan dalam suatu hubungan. Hubungan yang baik akan retak jika diiringi perasaan iri atau sombong. Mobilitas sosial bisa menjadi ajang pamer atas prestasi yang telah diraih seseorang sehingga menyebabkan orang lain merasa iri. Adabeberapa hal yang penting dalam tahap kegiatan tebak kata pada siklus 2 yaitu sebagai berikut : 1) Soal-soal dan jawaban yang diberikan dalam bentuk kartu, secara. keseluuruhan berbeda dengan soal-soal dan jawaban yang diberikan pada siklus 1, namun materi masih tetap masalah mobilitas sosial.
- Mobilitas sering diartikan sebagai perpindahan atau pergerakan yang bisa membawa perubahan. Sedangkan sosial memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat. Maka mobilitas sosial dapat dimaknai sebagai pergerakan seseorang dalam kehidupan masyarakat yang bisa menyebabkan perubahan. Mobilitas sosial bisa terjadi setiap saat, karena kehidupan masyarakat tergolong Indera Ratna Irawati Pattinasarany dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial 2016, mobilitas sosial merupakan perubahan status atau posisi sosial seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Perubahan status atau posisi sosial ini bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan atau lainnya. Perubahan ini akan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat. Baca juga Konsekuensi dari Mobilitas SosialBentuk mobilitas sosial dan contohnya Mengutip dari jurnal yang berjudul Mobilitas Sosial Nelayan di Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari, mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk, yakni Mobilitas sosial vertikal Terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawahAdanya perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah. Contohnya pegawai kantor yang melakukan korupsi, lalu dipecat. Contoh lainnya seorang kapten sepak bola menjadi pemain sepak bola biasa. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atasAdanya perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi. Contoh yang tepat tentang social climbing, yaitu seorang warga biasa diangkat menjadi ketua RT, seorang guru diangkat menjadi kepala sekolah, dan sebagainya. Mobilitas sosial horizontal Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat. Contohnya perpindahan warga negara, adanya pertukaran pelajar, perpindahan lokasi pekerjaan tanpa mengubah jabatan, dan lain-lain. Baca juga Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Mobilitas antargenerasi Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni Mobilitas intergenerasiPerubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu. Contohnya kakek bekerja sebagai dokter, anaknya bekerja sebagai guru, cucunya bekerja sebagai dosen. Contoh lainnya nenek bekerja sebagai pegawai swasta, anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, cucunya bekerja sebagai pengusaha sukses. Mobilitas intragenerasiPerubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya. Contohnya ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai guru. Contoh lainnya ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anaknya bekerja sebagai dokter. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
nhsJy.
  • 90542dfocp.pages.dev/341
  • 90542dfocp.pages.dev/200
  • 90542dfocp.pages.dev/142
  • 90542dfocp.pages.dev/487
  • 90542dfocp.pages.dev/298
  • 90542dfocp.pages.dev/208
  • 90542dfocp.pages.dev/573
  • 90542dfocp.pages.dev/397
  • bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat